Teacher Training To Japan

ONE HEART, ONE SPIRIT, TO INSPIRE

Kurikulum Pendidikan Moral Jepang (Terjemahan Situs MEXT)

Sekolah Jepang memanfaatkan kehadiran mahasiswa asing untuk pengenalan budaya luar ke siswa

Bab Peningkatan Isi Pendidikan dan Pengembangan Kemampuan

Terjemahan dari web MEXT

Baru-baru ini, untuk mencapai tujuan pendidikan moral, banyak upaya telah dilakukan di sekolah dasar dan menengah pertama Jepang dengan mewajibkan pelajaran terpisah untuk pendidikan moral. Tujuan pendidikan moral diringkas menjadi prinsip-prinsip umum dalam kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan.

Pendidikan moral bertujuan untuk mengembangkan karakter warga Jepang yang:

  1. Agar bersemangat konsisten dalam menghormati sesamanya; dan menyadari semangat ini baik ketika berada di rumah, di sekolah dan dalam situasi kehidupan aktual lainnya dalam masyarakat dimana dia tinggal;
  2. Berusaha untuk menciptakan budaya yang kaya keunikan untuk masyarakat dan pengembangan bangsa yang demokratis;
  3. Mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat internasional yang damai secara sukarela.

Untuk mencapai tujuan di atas, instruksi moral di sekolah dasar mewujudkan isi berikut ini:

  • Yang berkaitan dengan pola dasar perilaku dalam kehidupan sehari-hari:
  1. menjagakeamanan dankesehatan;
  2. mengembangkankemandirian;
  3. mengamatiperilaku yang baik;
  4. menjaga kerapian;
  5. memperbaiki lingkungan;
  6. membelanjakanuang maupun menggunakan barang secara efektif;
  7. menghargaiwaktu.
  • Yang berkaitan dengan kepekaan moral dan penilaian moral’:
  1. menghormati kepribadian orang lain;
  2. mengontrol diri sendiri dan bertindak sesuai dengan keyakinannya;
  3. bertindak bebas sesuai dengan penilaian atau keinginan sendiri dan bertanggung jawab sendiri;
  4. jujur dan tulus;
  5. mencintai keadilan dan berani;
  6. memecahkan kesulitan demi mencapai tujuan yang benar;
  7. merefleksikan diri sendiri, mendengarkan nasihat dari orang lain, dan bertindak dengan pertimbangan yang lebih dalam;
  8. bertindak moderat, tanpa egoisme;
  9. berperilaku selalu dengan kewaspadaan, sopan dan sigap;
  10. merawat hewan dan tumbuhan;
  11. memiliki pikiran yang murni.
  • Yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian dan sikap kreatif terhadap kehidupan:
  1. mengenali sendiri kemampuan khusus seseorang, dan mencoba untuk memperkuatnya;
  2. mengupayakan pencapaian tujuan yang layak, dan untuk mengatur untuk diri sendiri tujuan yang tinggi;
  3. bertindak secara rasional;
  4. meningkatkan kehidupan dengan ide-ide asli;
  5. mempertahankan sikap rajin, dan mencoba untuk mengejar kebenaran;
  6. menerapkan ide-ide positif baru.
  • Yang berkaitan dengan konsep ‘sopan santun sangat diperlukan bangsa atau masyarakat’
  1. bersikap baik kepada semua orang dan untuk merawat yang lemah atau malang;
  2. menghormati orang-orang yang mengabdikan diri untuk melayani orang lain dan menghargai pekerjaan mereka;
  3. saling percaya dan untuk bersikap ramah;
  4. bersikap adil dan berimbang untuk semua orang;
  5. bermurah hati;
  6. menepati aturan dan janji;
  7. membedakan antara hak dan kewajiban;
  8. menghargai tenaga kerja;
  9. melindungi fasilitas milik umum dan moralitas bersama;
  10. mencintai keluarga;
  11. mencintai sekolah;
  12. mencintai bangsa dengan kebanggaan sebagai warga Jepang;
  13. memahami dengan benar orang-orang dari seluruh dunia dan bekerja sama dengan cara yang ramah dengan mereka.

Isi pendidikan moral bagi sekolah menengah pertama hampir sama dengan yang untuk sekolah dasar. Namun, dalam mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan murid, tujuan berikut ditambahkan:

  1. Membangun sikap kritik konstruktif;
  2. Mengembangkan saling pengertian dan menghormati tanpa membedakan jenis kelamin;
  3. Mempromosikan persahabatan terbuka dan murni baik kepada laki-laki maupun perempuan;
  4. Mempromosikan cinta kebenaran;
  5. Memimpin siswa untuk menemukan kebahagiaan sejatinya dan untuk mencarinya;
  6. Membantu siswa untuk memperkaya perasaan mereka sendiri;
  7. Membantu memahami warisan budaya dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan budaya;
  8. Mengajar siswa untuk selalu memegang sifat kemanusiaan dalam pikiran;
  9. Melatih siswa untuk menantang kejahatan dengan keberanian;
  10. Melatih untuk tidak memiliki pikiran sempit mengenai teman, tapi untuk bertindak dengan kesadaran sebagai anggota masyarakat yang besar.

Di sekolah menengah atas, “etika-kewarganegaraan” diciptakan sebagai subjek baru dalam ilmu sosial, dimaksudkan untuk mengembangkan siswa yang mengetahui hubungan manusia dalam masyarakat saat ini, memahami kemanusiaan dan mengejar cita-cita. Pendidikan moral harus diterapkan dari titik pandang yang luas melalui semua kegiatan sekolah. Sehingga instruksi moral yang disediakan dengan menggabungkan dengan benar berbagai metode pengajaran, seperti diskusi, cerita oleh guru, membaca dari buku, alat bantu audio-visual, mendramatisir dan kegiatan non-kelas. Pada tahun 1963, dalam rangka untuk membantu dalam menerapkan program baru instruksi moral, Kementrian Pendidikan menerbitkan Manual ‘Guru’ untuk instruksi Moral dan didistribusikan ke seluruh sekolah untuk membimbing guru kelas di setiap tingkat dalam penyusunan jam pendidikan moral di sekolah.

About #Jemparing Gilig!

Jemparing Gilig! (Panahan Bulat) adalah aktualisasi olah raga sunnah mendekati situasi yang sesungguhnya, dimana Anda tidak hanya harus memiliki keahlian memanah secara teknis, namun juga dituntut memompa keberanian, dan menyusun strategi tim.

One comment on “Kurikulum Pendidikan Moral Jepang (Terjemahan Situs MEXT)

  1. zuhdifirdaus
    November 9, 2014

    bermanfaat.

Leave a comment

TT 2015 Returning HomeMarch 25, 2017
Makan, school visit, zemi, jalan-jalan... sebentar lagi laporan akhir lalu pulang! T_T
TT 2014 Returning HomeMarch 30, 2016
We will always cherish the lesson you have thought us

Kategori Artikel

Arsip